Nama : Rafi Aliefian Putra Ramadhani
NRP : 5025211234
Seorang penyurvei secara acak memilih orang-orang di jalan sampai dia bertemu dengan seseorang yang menghadiri acara vaksinasi sebelumnya.
-
Berapa peluang penyurvei bertemu x = 3 orang yang tidak menghadiri acara vaksinasi sebelum keberhasilan pertama ketika p = 0.20 dari populasi menghadiri acara vaksinasi?
Diselesaikan menggunakan distribusi Geometrik dengan bantuan fungsi
dgeom()
. Dari fungsi tersebut, didapatkan hasil peluang sebesar0.1024
. Fungsi tersebut berisix
(sampel orang yang tidak menghadiri acara vaksinasi) danp
(peluang kehadiran orang menghadiri acara vaksinasi) sebagai parameternya.#1 Point A p = 0.2 x = 3 P <- dgeom(x, p) P
-
Mean distribusi Geometrik dengan 10000 data random, prob = 0,20 dimana distribusi geometrik acak tersebut X = 3 (distribusi Geometrik acak () == 3)
Diselesaikan menggunakan rumus rata-rata dengan parameter berupa random variable dari distribusi Geometri yang telah dilakukan dengan bantuan fungsi
rgeom()
.Fungsirgeom()
ini berisi banyaknya data acak orang dan peluang kehadiran orang dalam menghadiri acara vaksinasi. Dari hasil rata-rata fungsi tersebut, didapatkan hasil yang cenderung berbeda atau berubah-ubah. Saya mendapatkan salah satu hasilnya yaitu sebesar0.1028
.#1 Point B mean(rgeom(n = 10000, prob = p) == 3)
-
Bandingkan hasil poin a dan b, apa kesimpulan yang bisa didapatkan?
Didapatkan hasil berupa kedua poin tersebut menghasilkan hasil yang berbeda. Pada
1 Point A
, dilakukan distribusi Geomterik biasa dan didapatkan nilai sebesar0.1024
dan akan selalu tetap jika dilakukan pengulangan pengujian. Hal itu dikarenakan nilai distribusi Geometrik yang digunakan adalah tetap dan tidak diacak. Sedangkan pada1 Point B
, didapatkan hasil yang selalu berubah-ubah karena hasil tersebut merupakan rata-rata dari semua peluang-peluang yang dapat terjadi pada kejadian tersebut. Nilai peluang distribusi tersebut akan selalu berubah seiring dengan nilai random yang dihasilkan dari fungsirgeom()
.Dengan kesimpulan bahwa
1 Point B
lebih efisien daripada1 Point A
. -
Histogram distribusi Geometrik, dengan peluang X = 3 gagal sebelum sukses pertama.
Digunakan fungsi
hist()
dengan angka acak dari fungsi distribusi Geometrik sebagai parameternya.#1 Point D n = 10000 hist(rgeom(n, prob = p), main = 'Histogram Distribusi Geometrik')
-
Nilai Rataan (μ) dan Varian (σ²) dari Distribusi Geometrik.
Untuk mendapatkan nilai
Rataan
menggunakan formula banyak data dibagi dengan peluang kejadian, sebagai berikut :#1 Point E mean = 1 / p mean
Untuk mendapatkan nilai
Varian
menggunakan formula nilai rataan dan dibagi dengan kuadrat dari peluang kejadian, sebagai berikut :#1 Point E variance = (1 - p) / (p ^ 2) variance
Terdapat 20 pasien menderita Covid19 dengan peluang sembuh sebesar 0.2. Tentukan:
-
Peluang terdapat 4 pasien yang sembuh.
Peluang sembuh didapatkan dengan menggunakan distribusi Binomial dengan memanfaatkan
dbinom()
. Fungsi ini berisin
(jumlah data pasien) danp
(peluang sembuh pasien) sebagai parameternya.n = 20 p = 0.2 #2 Point A x = 4 probability = dbinom(x, n, prob = p, log = FALSE) probability
-
Gambarkan grafik histogram berdasarkan kasus tersebut.
Untuk membuat histogram distribusi Geometrik, digunakan fungsi
hist()
dengan angka acak dari fungsi distribusi Binomial sebagai parameternya.#2 Point B hist(rbinom(x, n, prob = p), xlab = "X", ylab = "Frekuensi", main = "Histogram Binomial")
-
Nilai rataan (μ) dan varian (σ²) dari distribusi Binomial.
Nilai rataan didapat dengan menggunakan formula banyak data dikalikan dengan peluang kejadian.
#2 Point C mean = n * (prob = p) mean
Nilai varian didapat dengan menggunakan formula nilai rataan dan dikalikan dengan komplemen dari peluang kejadian.
#2 Point C variance = n * (prob = p) * (1 - (prob = p)) variance
Diketahui data dari sebuah tempat bersalin di rumah sakit tertentu menunjukkan rata-rata historis 4,5 bayi lahir di rumah sakit ini setiap hari. (gunakan Distribusi Poisson)
-
Berapa peluang bahwa 6 bayi akan lahir di rumah sakit ini besok?
Penyelesaian menggunakan distribusi Poisson dengan bantuan fungsi
dpois()
. Fungsi ini berisix
(jumlah data bayi) danlambda
(rata-rata historis kelahiran bayi) sebagai parameternya.lambda = 4.5 #3 Point A x = 6 probability = dpois(x, lambda) probability
-
Simulasikan dan buatlah histogram kelahiran 6 bayi akan lahir di rumah sakit ini selama setahun (n = 365).
Untuk membuat histogram distribusi Poisson, digunakan fungsi
hist()
dengan angka acak dari fungsi distribusi Poisson sebagai parameternya.#3 Point B x = 6 n = 356 hist(rpois(n, lambda), main = "Histogram Poisson")
-
Bandingkan hasil poin a dan b, apa kesimpulan yang bisa didapatkan?
Didapatkan hasil bahwa
3 Point A
dan3 Point B
cenderung memiliki kesamaaan, dikarenakan nilai dari3 Point A
sendiri didapat dari range nilai3 Point B
. Range dari B dapat dilihat pada plot yang telah terbentuk. Dari sana, nilai dari A berada di dalam range B.Sehingga didapatkan kesimpulan bahwa dalam estimasi selama 365 hari akan memberikan hasil nilai yang hampir sama dengan estimasi jumlah bayi yang akan dilahirkan di esok hari (waktu selanjutnya).
-
Nilai rataan (μ) dan varian (σ²) dari distribusi Poisson.
Nilai rataan didapat dengan menggunakan nilai dari variance, karena keduanya sama pada distribusi Poisson.
#3 Point D mean = variance mean variance
Diketahui nilai x = 2 dan v = 10. Tentukan:
-
Fungsi Probabilitas dari Distribusi Chi-Square.
Penyelesaian menggunakan distribusi Chi-Square dengan bantuan fungsi
dchisq()
. Fungsi ini berisix
jumlah data danv
.x = 2 v = 10 #4 Point A probability = dchisq(x, 10) probability
-
Histogram dari Distribusi Chi-Square dengan 100 data random.
Untuk membuat histogram distribusi Chi-Square, digunakan fungsi
hist()
dengan angka acak dari fungsi distribusi Chi-Squaresebagai parameternya.#4 Point B n = 100 hist(rchisq(n, v), xlab = "X", ylab = "V", main = "Histogram Chi-Square")
-
Nilai Rataan (μ) dan Varian (σ²) dari Distribusi Chi-Square.
Nilai rataan didapat dengan menggunakan nilai dari
v
.#4 Point C mean = v mean
Nilai rataan didapat dengan menggunakan nilai dari
v
dikalikan dengan dua.#4 Point C variance = 2 * v variance
Diketahui bilangan acak (random variable) berdistribusi exponential (λ = 3). Tentukan:
-
Fungsi Probabilitas dari distribusi Exponensial.
Penyelesaian menggunakan distribusi Eksponensial dengan bantuan fungsi
dexp()
. Fungsi ini berisi banyaknya data dan rate (λ) sebagai parameternya.lambda = 3 #5 Point A set.seed(1) rnorm(1) probability = dexp(1, rate = lambda) probability
-
Histogram dari distribusi Exponensial untuk 10, 100, 1000 dan 10000 bilangan random.
Untuk membuat histogram distribusi Geometrik, digunakan fungsi
hist()
dengan angka acak dari fungsi distribusi Eksponensial dan variasi pada jumlah data yang digunakan (10, 100, 1000, dan 10000) sebagai parameternya.#5 Point B set.seed(1) hist(rexp(10, rate = lambda), main = "Exp 10 Random Variable") hist(rexp(100, rate = lambda), main = "Exp 100 Random Variable") hist(rexp(1000, rate = lambda), main = "Exp 1000 Random Variable") hist(rexp(10000, rate = lambda), main = "Exp 10000 Random Variable")
-
Nilai rataan (μ) dan varian (σ²) dari distribusi Exponensial untuk n = 100 dan λ = 3.
Nilai rataan didapat dengan menggunakan formula
mean()
dengan parameter angka acak dari distribusi Eksponensial.#5 Point C n = 100 set.seed(1) mean = mean(rexp(n, rate = lambda)) mean
Nilai varian didapat dengan menggunakan formula
sd()
atau standar deviasi dengan parameter angka acak dari distribusi Eksponensial dan dikuadratkan.#5 Point C n = 100 set.seed(1) variance = (sd(rexp(n, rate = lambda))) ^ 2 variance
Diketahui generate random nilai sebanyak 100 data, mean = 50, sd = 8. Tentukan:
-
Fungsi Probabilitas dari distribusi Normal P(X1 ≤ x ≤ X2), hitung Z-Score-nya dan plot data generate randomnya dalam bentuk grafik.
Z-Score didapatkan melalui 2 cara, dimana langkah pertama yaitu dilakukan generate random number terlebih dahulu dengan menggunakan fungsi
rnorm()
. Kemudian, dilakukan penentuan nilaix1
danx2
yang nantinya digunakan dalam pembuatan plot grafik.n = 100 mean = 50 sd = 8 #6 Point A set.seed(1) data <- rnorm(n, mean, sd) data summary(data) x1 = runif(1, min = min(data), max = mean) x2 = runif(1, min = mean, max = max(data)) x1 x2 probability1 <- pnorm(x1, mean, sd) probability2 <- pnorm(x2, mean, sd) probability1 probability2 probability <- probability2 - probability1 plot(data)
-
Generate histogram dari distribusi Normal dengan breaks 50.
Untuk membuat histogram distribusi Geometrik, digunakan fungsi
hist()
dengan parameter yaitu data dan nilai breaks.#6 Point B breaks = 50 hist(data, breaks, main = "5025211234_Rafi Aliefian Putra Ramadhani_Probstat_A_DNhistogram")
-
Nilai varian (σ²) dari hasil generate random nilai distribusi Normal.
Nilai varian menggunakan formula kuadrat dari standar deviasi.
#6 Point C variance = (sd(data)) ^ 2 variance